Kamis, 30 Agustus 2018

KIM....


Asian Games 2018, ...Korea Utara mengirim sekitar 34 orang atlit ke Indonesia, mereka hrs berjibaku untuk memenangkan setiap pertandingan. Setiap atlet yg bertanding hrs mendapatkan medali minimal perunggu. Intruksi tanpa tertulis itu tersirat dari pemimpin mereka yg otoriter Kim Jong un.

Bila atlet yg dikirim tdk mendapatkan apa2, Kim tidak segan2 menghukum orang yg mengecewakannya, mereka akan pulang dgn rasa khawatir menunggu hukuman. Bukan rahasia umum di Korut, "Apabila atlet menang akan mendapat hadiah, apabila kalah akan mendapat musibah," yg kalah akan dipekerjakan secara paksa ditambang2 batubara, itupun masih lebih agak ringan, karena Kim tdk segan megeksekusi mati atlet2 yg gagal. 
Thn 2016 Olimpiade Rio, Hong Un Jong meraih medali emas cabang senam, setelah pengalungan medali Jong kemudian selfie dgn atlet Korea Selatan peraih medali perak Lee Eun Ju. Rupanya Kim tdk suka dengan Jong yang selfie bersama atlet dari negara musuhnya. Setelah pulang ke negaranya Hong Un Jong menghilang entah kemana, padahal dia peraih medali emas, kabarnya Hong Un Jong di eksekusi mati, dan surat kabar disana tdk berani mempertanyakan, Jong adalah peraih medali emas, bagaimana nasib atlet yg tidak mendapat medali ?.
Lalu bagaimana bila atletnya menang?, Kim akan menghadiahi atlet tsb dgn sebuah rumah lengkap dgn perabotan, dan mobil. 
Sekarang atlet2 Korut yg berlaga di Asian Games 2018 sedang was2, krn raihan medalinya minim. Mudah2an rejim Kim yg otoriter akan berubah tidak spt dulu lagi.
Saya jadi ingat dahulu di Pangandaran dgn teman2 SMP, bermain kartu di kamar hotel dgn taruhan paling jg seribu perak. Salah seorang teman kami almarhum Kang Houw Kong nyelutuk," maen kartu taruhan sarebuan wae tegang, kumaha nya mun taruhan na congkelan mata?", kemudian iseng saya bayangkan kalau yg kalah matanya dicongkel, tangan saya akan gemetar hebat memirit kartu, keringat membasahi sekujur tubuh, pikiran membayangkan sakitnya mata dicongkel, kalau qiuh kan plong, tp kalau jeblok?...... Emmh ada2 saja kamu Kong.
Selain main kartu di Pangadaran jg kami selalu bermain gitar dan bernyanyi, dgn gitaris yg jg sdh almarhum, Januar Pribadi. lagunya tak pernah lupa sampai sekarang....."Tell Me Why" yg dinyanyikan thn 1970 oleh Bee Gees.(KUP- ir1/29/8/18/prnm/bdg)

Minggu, 26 Agustus 2018

Putin

Kamerad Vladimir Putin bersabda " Memaafkan teroris itu urusan Tuhan, tetapi mengirimnya pada "Tuhan" itu urusan saya"...Presiden Rusia ini begitu energik dan gentleman...dia termasuk idola saya setelah Gus Dur.

Kapolri Tito


Tadi sore di warung kopi purnama saya ngobrol dgn teman lama yang sudah lama sekali tidak bertemu, obrolan2 jaman dulu yg konyol sering membuat kami tertawa terbahak2.
Kemudian teman saya ke WC tanpa membawa HP, tak lama HP nya dimeja berdering keras, refleks saya lihat dilayar HP nya ada panggilan masuk dgn nama "KAPOLRI TITO". Saya kaget setengah mati, org spt dia di telpon oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Apa sebenarnya pekerjaan dia?, apa dia merangkap intel?, soalnya dia bilang pekerjaannya hanya sales pakaian renang.  Lama saya termenung bercampur bingung.
Kemudian dia datang lagi sambil senyum2, belum sempat saya bilang ada telepon masuk, HPnya berdering lagi, dan saya tahu pasti Kapolri telepon lagi. Kemudian dia berdiri menjawab telepon sambil berjalan keluar ke jl. Alketeri. Saya liat di kisi2 jendela, dia serius sekali menerima telp, mengangguk2, tapi wajahnya pucat. Saya berpikir ada tugas serius yg Kapolri perintahkan saat itu. 
Tak ada 3 menit dia terima telepon, lalu dia masuk kembali. Dan dgn pelan serta lirih bilang ke saya mesti segera pulang. Saya tanya "siapa barusan yg telepon ?"  dia menjawab " Pamajikan urang wan, suruh gancang balik , ngaladog wae cenah, ".........
Hahahaha saya ketawa ternyata nama kapolri Tito di hpnya itu adalah istrinya, kemudian dia buru2 pulang dgn wajah kecut, ....emmmh... Seperti biasa sy duduk sendiri lagi sambil menghabiskan sisa kopi pahit, dan berpikir bagaimana kalo istrinya tahu kalau nama di kontak Hpnya  menjadi  Kapolri Tito ? (ir-1/kup 12/7/17)

EvanNathan


Hanya orang yg hatinya terbuat dari besi berkarat, yg tidak sedih melihat ibu yg kehilangan 2 anaknya sekaligus, akibat perbuatan orang2 biadab.
Evan dan Nathan adalah anak yg tidak tahu menahu tentang politik, tentang kafir, tentang jihad dan tetek bengeknya. Mereka adalah korban dari kebengisan para teroris. 
Pada hari itu mereka akan akan mengikuti sekolah minggu, mereka bangun pagi, mereka rindu memuji Tuhan , mereka setia mendengarkan guru2 sekolah minggunya bercerita tentang kebaikan Tuhan. Tapi pagi itu mereka harus merasakan dahsyatnya sebuah bom meledak, tubuh kecil mereka terlempar hancur, ada rasa sakit yg sangat tatkala anak anak itu terhempas hawa panas bom.
Aaaach,....saya marah, darah saya mendidih saya protes kpd Tuhan melihat ketidak adilan ini, Kenapa Tuhan? Kenapa harus mereka?.
kenapa anak yg riang ceria, yg masih polos, yg masih ingin bermain dgn teman-temannya, anak2 yg belum mengerti apa2, harus mengalami kebiadaban spt ini.
Perjalanan hidupnya terhenti oleh tangan2 orang sadis yg tak mengenal perikemanusiaan, dan parahnya masih banyak yg membela perbuatan mereka.
Dan saya....saya tdk bisa berbuat apa2 utk melindungimu, saya berharap ini yg terakhir terjadi di negeri ini..maafkan saya anak-anakku....(ir1/15/5/18/pbk)

Teng

Cantik menawan, terkenal, dan kaya, Itulah Teng Lie Chin atau yg lebih terkenal dgn sebutan Teressa Teng. Mungkin generasi saya ke a...