Selasa, 08 Desember 2020

 Kepo

Hujan deras sore td membuat saya betah duduk berlama-lama di warung kopi langganan saya ini, waktu tak terasa dari jam 3 sampai skr jam 9 malam saya bertahan disini. Seorang diri, ditemani secangkir kopi pahit, 1 piring roti srikaya, dan 1 botol sarsaparilla. Kadang saya mengambar sketsa2, atau planning pekerjaan buat esok, kadang jg merenung, dan memperhatikan orang yg datang dan pergi.
Macam-macam sifat orang yg saya lihat disini, menggelikan, menjengkelkan, dan lucu.
Saya...saya yang memandang hidup ini adalah lelucon.
Ada 3 orang anak muda masuk, semuanya membawa helm dan di taruh diatas meja, saya perhatikan helm nya tidak terlalu bagus, mungkin takut hilang, tp koq mereka kompak semua, saya nilai ini orang2 yg terlalu takut kehilangan sesuatu yg tidak penting2 amat.
Saya...saya yangg memandang hidup ini adalah lelucon.
Kemudian masuk 2 orang seumuran saya. Kayaknya mereka suami istri, si istri lalu ambil tisue lalu mengelap kursi kemudian mengelap meja, dan begitu makanan datang dia mengelap sendok dan garpunya, tp suaminya keliatan cuek saja tdk spt istrinya. kelihatan orang ini takut kotor, apik sekali orang kayak begini mungkin dia tidak cocok makan minum ditempat seperti ini.
Saya...saya yang memandang hidup ini adalah lelucon.
Lalu saya lihat disamping saya 2 orang laki2 tua yang serius ngobrol, satunya lagi selalu batuk2 keliatan kurang sehat, raut wajahnta tegas dan lelah, tp dia tetap minum kopi dan terus menghisap merokok. Kayaknya orang begini keras hidupnya.
Saya...saya yang memandang hidup ini adalah lelucon.
Lalu saya lihat rombongan grup kira2 9 orang, semua berpakain rapih baju batik, mereka di briefing oleh 1 orang yg kelihatannya adalah seorang Manager. Mereka serius kadang tertawa lepas mendengarkan ocehannya. Entahlah mereka menikmati makanannya atau tidak, tapi saya lihat mereka orang2 ambisius.
Saya..saya yang memandang hidup ini adalah lelucon.
Kemudian datang 2 orang yg kelihatanya berpacaran, si cewek suka sekali selfie dan minta cowoknya memfoto dia dgn background foto2 jaman doeloe di warung itu, lalu kemudian mereka selfie berdua..mereka org2 narsisme
Saya...saya yang memandang hidup ini adalah lelucon.
Datang dan duduk depan saya seorang yg bertubuh gempal dan pendek, saya lihat pesan makanannya banyak sekali,1 piring nasi goreng, 1 piring bihun goreng, 4 bh lumpia goreng, 2 butir telor setengah matang, 1 teh tubruk dan 1 kopi susu, kaget saya kirain dia menunggu temannya, ternyata makanannya habis sendiri. Orang begini mungkin type apa adanya, selagi sehat sikat aja, toh kalau lagi sakit apapun juga terasa pahit dilidah.
Saya...saya yang memandang hidup ini adalah lelucon.
Aaakh cape jg rasanya menjadi kepo dgn memperhatikan orang2 disekitar yg tidak saya kenal..
Spt biasa lagu-lagu jaman doeloe selalu meluncur di warung kopi ini, salah satunya lagu yang terlalu saya suka " all kind of everything" dari Dana Rosemary, lagu ini memenangkan kontes eurovision tahun 1970,
Saya....saya yang memandang hidup ini adalah lelucon,
lebih memilih mendengarkan merdunya suara Dana Rosemary, untuk tidak peduli pada sekitar saya. ( Kup ir1, 25/10/18/poernama/bdg).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teng

Cantik menawan, terkenal, dan kaya, Itulah Teng Lie Chin atau yg lebih terkenal dgn sebutan Teressa Teng. Mungkin generasi saya ke a...