Kamis, 12 September 2024


 The Dynamite

Piala Eropa kembali digelar sesudah satu tahun ditunda karena Covid19, perhelatannya tetap memakai nama EURO 2020, meski pertandingannya di tahun 2021.
Tim favorit saya selalu "The Dynamite" Denmark. Dulu pada piala Eropa 1992 Denmark mendapat tiket ke piala Eropa seperti menang lotere, dimana waktu itu Yugoslavia tidak bisa tampil karena perang saudara, akhirnya negara Denmark yg terpilih.
Sialnya mereka tergabung dalam grup neraka, di grup itu ada "Three Lions" Inggris,
"Les Blues"cPerancis dan Swedia yang merupakan tuan rumah.
Perjuangan yang keras dan terseok2, akhirnya berhasil menjadi runer up di grup neraka tsb. Tetapi perjuangan masih panjang, di semifinal sudah menunggu lawan yang tak kalah sangar, yakni team "Orange" Belanda dengan Total Football nya yang saat itu merupakan taktik bola paling ditakuti lawan. Akhirnya Belanda harus ditaklukan Denmark dengan tragis, bahkan 10 menit pertama pasukan Marco van Basten sdh kebobolan gol, entahlah faktor keberuntungan atau Belanda terlalu memandang rendah Denmark .
Di final lawannya adalah kandidat juara, "The Der Panzer" Jerman, yang waktu itu diperkuat Juergen Klinsman dan Lothar Matheus. Bahkan koran2 di Eropa menjuluki partai ini sebagai pertarungan David vs Goliath.
Tapi kenyataan berkata lain, apa daya Panzer pun harus menangis tatkala disikat tanpa balas 2-0 oleh the Dynamite.
Saya Jadi ingat seorang teman namanya Peng Lie, waktu nonton pertandingan Thomas Cup, pebulutangkis Denmark Morten Frost Hansen kalah dari Liem Swie King.
Usai pertandingan Morten kelihatan terus menggerutu sambil komat kamit bersalaman dengan King dan wasit. lalu si Pengli bilang "nyaho teu wan naon nu di omongkeun si Morten?". Saya jawab "teu", lalu si peng Lie bilang "nepak mah eleh sok maen bal jeung negara aing meuren 10-0 jendol siah", lalu saya jawab "cageur sia teh?".
Dan yang satu ini adalah sportifnya pemain Denmark berhadapan dgn Iran pada tahun 2003. Pemain Iran mengira babak pertama usai, dan pemainnya mengambil bola dari kotak penalty, wasit meniup peluit menghadiahkan penalty bagi Denmark, meskipun sdh kalah 1-0 dan Denmark punya kesempatan utk menyamakan kedudukan, tp bola hanya ditendang pelan keluar gawang oleh pemain Denmark dan bergemuruhlah stadion bertepuk tangan oleh fairplaynya "the dynamite" Denmark. Olah raga bukanlah menang atau kalah......(kup16/6/21/purn/bdg)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teng

Cantik menawan, terkenal, dan kaya, Itulah Teng Lie Chin atau yg lebih terkenal dgn sebutan Teressa Teng. Mungkin generasi saya ke a...