Rabu, 04 Juli 2018

Seandainya saya adalah Prabowo

Hiruk pikuk suasana pilpres 2014 menyedot semua perhatian kita, ada rasa senang dgn calon yg kita pilih menang, ada jg kesal dgn sikap yg kalah, koq dia begitu ngotot pengen jadi RI1.
setelah saya fahami dan mencoba mengerti..dan saya mencoba masuk menjadi pribadi Prabowo..apa yg saya rasakan?, apa yang membuat saya ngotot, dan apa yg membuat saya tidak legowo...? 

Saya merencanakan utk masuk dalam lingkar kekuasaan sejak 10 tahun lalu, mulainya tahun 2004 saya bikin iklan di TV saat semua org terlelap ..saya lah sosok yg pantas menjadi Presiden.

Kemudian saya mendirikan partai politik sbg kendaraan politik saya, tentunya untuk mempermudah jalan menuju tahta itu. pada pileg jg saya tidak tinggal diam..saya membiayai banyak caleg2 yg punya potensi bahkan saya melobi org2 untuk dpt mendukung partai saya, tentunya juga dgn uang yg tidak sedikit, saat pilpres dimulai disana pertarungan sebenarnya dimulai.

Biaya semua yg dikeluarkan tidak tanggung2..7 triliun. emmmh fantastik sekali. Uang sebanyak itu mungkin tidak akan habis sampai turunan ke 7.
saya sampai tidak berani menjadi pribadi prabowo dgn uang segitu gede, terlalu naif bagi saya. Tetapi saya hanya berandai andai saja. Kalau saya sudah mengeluarkan uang 7 miliar, lalu kemudian dinyatakan kalah, dicurangi kata teman saya dgn bahasa yg elit terstruktur sistematis dan masif. Dan terus menerus saya dibisiki dan dipaksa..anda layak menang..anda paling pantas menduduki jabatan itu..ayo terus bung,,anda kan pejuang yg tak kenal menyerah, anda lebih punya fashion dsb.
Darah saya tentu akan mendidih, saya marah..atas ketidak adilan ( menurut laporan teman2). Uang saya masih banyak paling tidak ada ber miliar2 lagi..knapa tidak?..kecil bagi saya untuk bayar para pengacara kondang, pengamat politik yg paling berbusa mulutnya, dan para demonstran2 konyol yg hanya dikasih nasi bungkus mampu membuat harga rupiah anjlog.

Perjuangan tak pernah lelah..sekali layar terkembang surut kita berpantang..siapa tau kita menang di MK meskipun uang tidak kembali tidak jadi persoalan bagi  saya, kan tidak berniat jadi koruptor, asal saja jd presiden yg sangat dimuliakan semua orang.

Nyatanya, di MK saya tetap kalah, tp saya terus dibisiki oleh para sengkuni2 politik, utk cari keadilan yg lain...Hahh? keadilan macam apalagi? Habis uang berapa lagi?  Lembaga apalagi yg hrs sy gugat? apa saya harus menggugat para hakim MK itu!!!

Tapi tekanan2 tetap bermunculan.bahwa saya adalah presiden yg paling pantas, paling pas..dibanding saingan saya yg plenga plengo bgitu. saya punya tampang wibawa, gagah, berjiwa pemimpin, trah saya memang org2 hebat...maka saya berpikir saya akan terus berjuang meskipun itu tidak mungkin, meskipun uang habis..meskipun teman2 saya pasti meninggalkan saya pd akhirnya.

emmmh..saya sadar gak mungkin menjadi pribadi prabowo yg sedemikian kompleks......
rasanya saya tidak bisa untuk tidak iba pada Prabowo. ( KA Crb-Bdg 22/8/14 ir-1 KUP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teng

Cantik menawan, terkenal, dan kaya, Itulah Teng Lie Chin atau yg lebih terkenal dgn sebutan Teressa Teng. Mungkin generasi saya ke a...